Jika kita melihat secara arti katanya, “alma mater”, atau
kadang-kadang ditulis tersambung sebagai “almamater”, adalah istilah
dalam bahasa Latin yang secara harafiah berarti “ibu susuan”. Penggunaan
istilah ini populer di kalangan akademik/pendidikan untuk menyebut
perguruan tempat seseorang menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.
Walaupun sering dipakai di kalangan pendidikan tinggi, istilah ini
sebetulnya pernah dipakai pada masa Romawi Kuno untuk menyebut dewi ibu.
Kristen Eropa pada Abad Pertengahan, menggunakan istilah alma mater
untuk merujuk Perawan Maria. Ketika kita mendengar kata ibu, Ia adalah
sesosok yang melahirkan, merawat, dan menyayangi anaknya hingga tumbuh
besar. Dapat kita telaah, almamater yang kita junjung adalah universitas
kita sendiri, dimana Ialah yang akan merawat dan membimbing mahasiswa
selayaknya seorang ibu, sehingga nantinya akan melahirkan
generasi-generasi penerus bangsa yang tangguh berjiwa kritis, ilmiah dan
akademis. Sehingga, penggunaan istilah ini populer di kalangan
akademik/pendidikan untuk menyebut perguruan tempat seseorang
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Maka dari itu, sebagai mahasiswa
hendaknya benar-benar berbhakti dan berbangga hati menjadi bagian
almamater dengan mendukung dan menjalankan segala kebijakan perguruan
tinggi serta menjunjung tinggi nama baik almamater. Dari pengertian
tersebut, akan muncul berbagai konsepsi almamater yang disebut “wawasan
almamater”.
Wawasan tersebut tercermin dalam suatu anggapan-anggapan bahwa,
almamater merupakan jiwa mahasiswa dan seluruh civitas akademika yang
bersifat manunggal terhadap alamater, bersifat ilmiah, kritis dan
akademis dalam hal yang menyangkut kemahasiswaan, serta berbakti pada
universitas melalui almamater mengabdi pada rakyat. Di seluruh
Universitas, almamater merupakan sebuah kebanggaan yang munculnya dari
suatu kekuatan mahasiswa yang bersifat kritis, ilmiah, dan akademis. Hal
tersebut tidak dapat dipungkiri ketika mahasiswa turun ke jalan
melakukan kritisi terhadap kebijakan pemerintah atau suatu kalangan,
mereka dengan bangganya panas-panasan menggunakan jas almamater
kebanggaan mereka demi dapat membela kaum tertindas terutama rakyat
biasa. Selain itu, almamater merupakan suatu status formal bagi
mahasiswa ketika mereka mengikuti sebuah acara seminar yang dilakukan
oleh berbagai instansi.
Almamater juga memberikan status peran akademis kepada para
mahasiswa yang membela perguruan tingginya dalam hal pekan ilmiah,
perlombaan antar institusi, debat publik, dan kegiatan akademis lainnya.
Oleh karena itu, dari kebanggaan mahasiswa terhadap almamaternya akan
menumbuhkan jiwa kekompakkan, nasionalisme, tanggung jawab, serta
profesionalisme tinggi.